SUSAH bukan berarti GAK BISA

September 28, 2018 at 00:30 (Survival)

Chapter 3.

Many were asking.. Susah kan ngurus BPJS? Susah kan, ribet kan prosedur-prosedurnya?  Ya, memang susah, memang ribet, but then again, SUSAH bukan berarti GAK BISA..

Previously on:

Part 1. Suatu Adenocarcinoma

Part 2. Masih Untung

 

Bapak eventually dirawat di RS Kepresidenan Pusat Angkatan Darat (RSPAD), one of the top hospital tidak hanya di Jakarta, tapi juga di Indonesia.. RS Kepresidenan? Ya, yang dulunya cuma disebut RSPAD, sekarang ditambahkan embel-embel ditengahnya, RS Kepresidenan, karena sekarang RS ini juga merangkap RS resmi khusus Presiden RI dan mantan-mantan Presiden/Wapres lainnya.. That is why Habibie and SBY once dirawat disana, that is why Jokowi or JK or Prabowo mengunjungi mereka disana.. So, how cool is that, my dad, seorang yang hampir 50 thn awal hidupnya tidak menyangka bisa mengunjungi jakarta, sekarang malah bisa berbaring dan dirawat di RS-nya Pak Presiden 😀 kereeeen.. Bahkan, dapat kartunya, asli keren, bangga wkwkwkwk

Screenshot_20180927-234700

But, kok bapak bisa dirawat disana? Pensiunan Jendral ya? Punya kenalan orang dalam? Bayar pavilion yang mahal ya? Nope, dad was definitely not related to Army/Navy/Air Force or whatsoever.. Dan we are fully BPJS, means we have to undergo all needed procedure before we can get to RSPAD.. A long administrated exhausted process..

 

Apa bisa langsung datang ke RSPAD minta dirawat dengan BPJS? Bisa, bisa digebukin banyak orang 😀 eh bisa ding, as long as you are carried away ke UGD langsung, but its only for emergency, and once you are not emergency, they will deny you if you dont follow the procedure.. Prosedurnya, mau ga mau harus ke Faskes 1, this are the frontline of our medical facility.. Never ever pandang faskes 1 sebelah mata, or the doctors di klinik/puskesmas ga professional, they do know, they do proffesional, and their job is to know apa memang bener sakit kita ini sakit yang bisa dirujuk ke RS selanjutnya, bisa diobati disitu, atau sebenarnya cuma sekadar bilang sakit biar bolos kerja..

Once dirasa sakit kita memang harus dirujuk, baru lah bokap at that time goes to RS tipe B, itupun karena sebelumnya bapak sempat ke RS Jantung (bayar dhewe), dan muncul laporan serangan jantung.. Tanpa laporan itu, ya faskes cuma bisa merujuk ke RS tipe D atau C dulu, ga bisa langsung naik kelas ke RSPAD (tipe A)..

Di RS, mau sakit sebanyak apapun, butuh konsul ke beberapa dokter pun, you cannot do it all in one day.. BPJS only provide 1 doctor/1 examination/1 day.. So if you want to visit Dokter Paru, kemudian Dokter Paru nyuruh konsul ke Dokter Jantung dan Dokter Penyakit Dalam, sekalian rontgen dan CT thorax, it means you have to go 5 days to the hospital, ga peduli dokternya sebenarnya ada di hari yang sama, ga peduli ini masih siang masih bisa lanjut ke yang lain, its not the fault of the hospital, but those are the regulation.. Jangankan visit dokter, if you need some tindakan medis such as Pasang Ring seandainya jantung anda bermasalah, dan hasil pemeriksaannya mewajibkan anda pasang 4 ring misalnya, mostly you cannot pasang those 4 ring in 1 medical action.. Yang ada hari ini pasang 1 ring dulu, nanti beberapa minggu/bulan kemudian pasang lagi 1, dst, dst.. Ribet? Iya.. Susah? Iya.. Tapi SUSAH, bukan berarti GAK BISA..

Thats the process, tujuannya ya agar pengobatan dan dana yang dialokasikan tepat sasaran.. No other reason.. And all the people working in the hospital, dokternya, susternya, administrasinya, trust me, they just following the rules, jangan pernah menyepelekan mereka, ataupun malah marah dan memaki mereka karena aturannya ribet, its not their fault, but if they dont make the rule, or follow the rule, makin merugi lagi nanti BPJS, dan kalau rugi dan pemerintah memutuskan stop, we will lose all the benefits.. So, respect them, respect the doctor/nurse/staff, and let them do their job correctly, as same as we do, we need to follow the process correctly, never asked to be respected/helped, if you dont want to respect/help others..

CeVYvucUIAA1FMC

But wait, before we continue to discuss rujukan berjenjang BPJS, let me share a bit tentang antrian BPJS.. You have to start early, like really early, like in the morning, like gosh i never even say the word “morning” sebelum bapak sakit.. For me, hari dimulai dari siang, bukan dari pagi.. Kalaupun toh dipaksa pagi, pagi for me start at 10.00.. Sebelum jam 10.00, semuanya masih samar-samar sayup-sayup subuh.. And dont lecture me about the “early birds get the worms”, atau dalam bahasa indonesia, “rejeki keburu dipatok ayam, kalau ga bangun pagi”.. Its OK for me, akan saya biarkan ayam itu mematok rejeki pagi hari, dan ketika sudah siang, saya akan bangun dan menggoreng ayam itu 😀 jadi, ane dapat rejeki yang tadi sudah kepatok ayam, belum lagi a nice fried chicken 😀

anX6G6V_460s

Antri pendaftaran BPJS, we always arrived and start around 06.00.. Means berangkat dari rumah ya jam 05.00 atau jam 05.30, itu agar dapat nomer antrian at least dibawah 5 nomer.. Padahal, loket pendaftaran terkadang baru buka jam 07.00.. This however vary among hospitals, ada yang baru buka jam 08.00 juga bahkan.. Jam antrian tadi juga berbeda per RS, ada yang kadang nitip Satpam/OB antri sejak jam 04.00.. If you come late, around 08.00 baru ngantri, you will get at least antrian nomer 30-50..

So, take your number, and feel free to wait, and wait, and wait, sampai loket pendaftaran dibuka.. Sometimes the process is slow, menjengkelkan, but its not just the fault of the officer, tapi jg kadang karena pasiennya sendiri, data ga lengkap lah, ga melalui rujukan dibawahnya lah, maunya dianggap VIP kayak bayar, tapi ga mau ngikuti proses.. Lha prosesnya mbulet, lama.. Lama? Iya.. Susah? Iya.. Tapi SUSAH bukan berarti GAK BISA..

Toh, it works for a lot of people too..

 

Seberapa susahnya sih ngurus nya? I will give you two real experience example..

Pas daftar ke salah satu RS, kami harus fotokopi KTP, kartu BPJS, dan surat rujukan.. If you dont bring the fotocopy, wasalam.. Bukan wasalam dalam artian tidak akan diproses, tapi kadang ga ada fotokopian di RS.. Harus pergi keluar RS, jalan kaki kalau dekat, ngojek kalau jauh.. Terlepas diluar/didalam RS, belum tentu sudah buka juga jam 8.00, kalaupun buka, belum tentu ga antri, antriannya 10-20 orang yang jelas berdesak-desakan karena fotokopian ga ada sistem nomer antrian..

If you are lucky enough untuk menyelesaikan proses daftar, setelah konsul, kadang diminta konsul/tindakan lain, ga bisa langsung juga, mesti balik lagi fotokopi surat pengantar konsul/tindakan, antri lagi.. Udah kelar fotokopi, mau daftar tindakan (rontgen misalnya), dimintain lagi kopi KTP/BPJS/rujukan.. Yach kan kemarin udah disubmit, nope, you have to bring again, alias (kalau belum punya extra kopi) ya ngantri lagi, fotokopi lagi..

Dad’s special med? Chemo med? Ambil surat pengantar, fotokopi surat pengantar, bawa ke apotek, fotokopi lagi bukti-bukti pendukung hasil tindakan, bawa lagi ke sekretariat kemo, stempel, fotokopi lagi dokumen hasil stempel, bawa lagi ke apotek kemo.. Resepnya gabung ama resep obat biasa, ups, fotokopi lagi resep biasanya, agar bisa ditebus di apotek biasa.. Capek? Iya.. Susah? Iya.. Tapi SUSAH bukan berarti GAK BISA..

 

Jadi, if you going to undergo BPJS process so you can get a free medical fee, bersiaplah, prosesnya akan RIBET, LAMA, CAPEK, dan SUSAH.. Tapi whatever you need to go thru, SUSAH bukan berarti GAK BISA..

 

Unfortunately, this magic word, also works for hope.. A fading hope to be precise.. Harapan yang memudar.. Sama kayak RIBET, LAMA, dan CAPEK tadi, HARAPAN yang pudar juga sebenarnya SUSAH.. Susah untuk kehilangan pengharapan.. But then again, SUSAH bukan berarti GAK BISA.. And lately, setelah sekian bulan kunjungan ke beberapa RS, setelah sekian hari kami habiskan di RS, setelah sekian jam kami antri menunggu, setelah sekian belas obat-obatan dalam sehari, dan finally setelah kurang lebih 50 hari ayah kemo melalui pil yang diminum, HARAPAN yang seharusnya SUSAH pudar, ternyata bukan berarti GAK BISA pudar.. He, my dad, and my mom who stood by him, both of them who believe in hope, who use to teach about hope to other people, who I always imagine that it will be difficult/impossible for them to give up, start to LOSING HOPE..

2 Comments

  1. Only HUMAN | INDOVIEW.WORDPRESS.COM said,

    […] tulisan ini.. Dimulai dari Suatu Adenocarcinoma, Masih Untung, SUSAH bukan berarti GAK BISA, dan yang terakhir Losing Hope mungkin akan berhenti disini, mungkin juga ngga.. So, I might not […]

  2. Mantra | INDOVIEW.WORDPRESS.COM said,

    […] Dan memang, permasalahan setiap orang berbeda, walaupun bisa ditarik suatu benang merah inti dari permasalahan tersebut, dan merujuk pada suatu solusi yang sama, tetapi tetap tidaklah mudah bagi suatu pribadi untuk bisa menjalaninya dengan tanpa kendala. Susah, susah memang, tapi sebagaimana seringkali saya sampaikan sejak 10 tahun yang lalu: “SUSAH, bukan berarti GAK BISA”. […]

Leave a comment